Cerita Urang Awak Tentang Si Bigau - CARO AWAK SURANG

Cerita Urang Awak Tentang Si Bigau



Salam, buat pembaca blogger dimana pun berada . Kembali disini penulis bercerita tentang hal hal mistik yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenaran nya yaitu, Cerita Urang Awak Tentang Si Bigau yang mana cerita ini penulis rangkum dalam kategori Cerita Urang Awak seperti cerita kita terdahulu yang berjudul Cerita Urang Awak Tentang Binatang Kuskus jangan lupa untuk membaca juga, Semoga cerita ini dapat menghibur juga buat pembaca.

Bentuk Si Bigau atau Urang pendek ini bagi penulis juga tidak tahu pasti yang sebenar nya, entah iya entah tidak, kata nya sih rambutnya keriting gondrong dan kumal. Kemudian makhliknya memiliki postur tubuh lebih pendek dari pada manusia. Dan mempunyai kaki dan telapak yang menghadap ke belakang. Jadi cerita ini sama juga dengan hasil perburuan nya tim Jejak Jejak Misterius yang seakan akan penuh penasaran doank dan hampir tidak membuahkan hasil sama sekali. Karena cerita Si Bigau ini juga penulis dapatkan dari cerita orang tua tua dahulu semasa penulis masih bocah.

Awal kisah di masa dahulu yang mana suatu ketika padi disawah musim mau panen. Tetapi kejadian tertangkap nya Si Bigau oleh pak tani yang punya padi kabarnya padi pak tani tersebut berada di tepi sebuah hutan di kampung penulis di Sumatera Barat. Setiap musim padi masak para petani yang sawah nya berada di lokasi tersebut selalu di resah kan oleh ganas nya serangan hama babi hutan terhadap padi mereka yang sedang menguning disawah tepi hutan tersebut.

Dari sebelumnya juga telah beredar juga informasi bahwa gerombolan babi hutan tersebut di perintah atau digembalakan oleh makhluk yang namanya Si Bigau atau Orang Pendek dan ada juga yang menamakan Urang Pandak. Jadi SiBigau ini lah yang memberitahukan kepada para babi hutan dimana saja padi yang sedang menguning sa'at itu. Karena rasa penasaran, para pak tani yang resah oleh hama babi hutan tersebut sepakat untuk mengadakan penyergapan untuk menangkap Si Bigau yang biasa menggembalakan para babi hutan itu. Kalau biasanya disiang hari pada sa'at padi yang menguning tersebut di tungguin, yang ada kelihatan sekali sekali menepi hanya babi hutan saja, tidak terlihat sibigau nya.

Setelah mereka (pak tani) tersebut sepakat untuk berdiam di persembunyian guna mengintip kalau kalau SiBigau tersebut keluar untuk mengarah kan para babi tersebut. Para Pak tani tersebut sudah siap dengan perlenkapan untuk menangkap sibigau tersebut, seperti sumpitan, parang, dan tali untuk mengikat nya.

Setelah setengah hari para pak tani mengendap endap di persembunyian nya masing masing akhir nya yang di tunggu pun datang juga. Tampak lah makhluk Si Bigau tesebut keluar untuk memaparkan para babi hutan tersebut untuk menyantap padi nya pak tani yang sedang menguning itu. Dan serentak sa'at itu para pak tani melompat keluar dari persembunyiannya masing masing dan langsung dengan cekatan menangkap dan salah seorang dari petani tersebut berhasil mengunci tangan Si Bigau tersebut ke belakang. Kemudian mereka pun mengikat nya pada sebatang pohon dan bersiap siap Si Bigau tersebut akan dibakar hidup hidup.

Karena tak bisa lagi berbuat apa apa, maka sibigau tersebut pun minta ampun sambil menangis dan berjanji kepada pak tani untuk tidak mengarah kan babi hutan lagi ke wilayah pesawahan tersebut.
Karena kasihan juga pada makhluk Si Bigau yang bertubuh pendek, bertelapak kaki mengarah kebelakang dan berambut keriting dan kumal tersebut, maka di suruh Si Bigau tersebut untuk bersumpah dan berjanji, "Seandainya padi di daerah sini diganggu oleh babi maka kamu akan kami bunuh dengan di bakar hidup hidup" ancam pak tani terhadap Si Bigau  itu lagi. Dan Si Bigau tesebut pun bersumpah kepada para pak tani tersebut bahwa mulai hari itu padi di wilayah tersebut tidak akan di ganggu lagi oleh babi hutan.

Akhirnya benar juga janjinya Si Bigau tersebut karena sampai sekarang di zaman moderen ini, di tempat sekitar kejadian tersebut memang tidak lagi padi yang menguning disawah tidak pernah di ganggu dan di makan oleh babi hutan. Namun keberadaan makluk Si Bigau tersebut tidak lagi bisa ditemukan.

Dan begitu juga dengan kisah ini yang penulis terima juga masih terbilang dongeng yang samar samar kebenaran keberadaan nya. Tetapi begitu lah ceritanya yang penulis dapat dari mulut ke mulut. Jadi pembaca disini boleh percaya dan tidak percaya pun juga tidak mengapa. Yaa namanya saja juga cerita.

Cukup lah sampai disini Cerita Urang Awak Tentang Si Bigau semoga pembaca disini dapat terhibur dan terima kasih atas atensi nya.

Wassalam.

Sumber Gambar: www.kaskus.co.id

SILAHKAN BERBAGI:





0 Komentar untuk "Cerita Urang Awak Tentang Si Bigau"

Pesan Admin tentang tanggung jawab konten:
=================================
Biasakan membaca Persyaratan layanan, Kebijakan Privacy dan Disclaimer yang kami sediakan link nya di atas JUDUL blog ini bagi pengguna desktop sebelum menggunakan Konten yang ada didalam blog ini baik itu kode script/widget atau pun tips2 dan tutorial lainnya.

Tentang Komentar:
Demi perkembangan, Silah kan ditinggalkan komentar, baik itu bentuk kritik atau saran yang berhubungan dengan isi postingan.
Setiap komentar yang sesuai* akan di terbit kan segera.

Tidak dibenarkan meninggalkan link hidup didalam kolam komentar dalam bentuk apapun, karena yang demikian akan di anggap sebagai SPAM.

*) Selalu memakai bahasa yang sopan dan tidak melanggar etika.
Berkomentarlah yang berkaitan dengan tema postingan.
Tidak dibenarkan beriklan.

Back To Top