Dongeng Dongeng Si Kabayan - CARO AWAK SURANG

Dongeng Dongeng Si Kabayan


Assalamu'alaikum wr wb. Salam sejahtera selalu buat sobat blogger yang telah sempat mampir kesini. Entah itu mau lihat-lihat artikel atau pun yang sengaja mencari kumpulan Dongeng Dongeng Si Kabayan yang kebetulan akan kita sajikan di dalam perjumpaan kita sekarang ini.

Ada pun cerita atau dongeng yang penulis sajikan disini adalah bersumberkan dari buku-buku cerita rakyat yang pernah penulis baca semasa duduk di bangku Sekolah Dasar dulu. Oleh sebab itu sudah penulis cari-cari lagi info nya di google search dari daerah mana sebenarnya cerita Si Kabayan ini tidak ada yang pasti. Ada yang bilang cerita rakyat Sundah, ada yang menyebut cerita rakyat dari Jawa, Melayu, dan ada pula yang mengatakan ceritanya dari Minangkabau. Entah mana yang benar, tapi yang pasti ceritanya adalh cerita rakyat Nusantara. Tanpa panjang lebar, kita mulai saja dari cerita yang pertama:

Kabayan Pintar.
Pada suatu ketika di bulan puasa Si Kabayan bersama seorang temannya yang kebetulan baru datang dari kota untuk liburan sekalian merayakan hari lebaran di kampung halaman nya. Nama nya Kisilah dan begitu sudah lama mereka berpisah maka pada waktu itu mereka berbincang-bincang di sebuah pondok di pinggir sawah.Sambil menikmati suasana desa yang alami dan udara yang sejuk berhebus sepoi-sepoi mereka asyik saling bercanada.
    Kisilah       ;   "Kabayan, kabar orang-orang di kampung kamu sekarang sudah pintar ya!".
    Kabayan   ;   "Iya, Siapa bilang aku bodoh..?"
    Kisilah       ;   "Huuh berlagak sombong kamu lagi, Ntar ku kasih pertanyan kalau tidak kejawab awas
                           ya,"
    Kabayan   ;    "Coba saja,.". (tanpa ragu-ragu)
    Kisilah       ;   "Kalau kamu pintar coba kamu sebutkan ada berapa bintang di langit?".
    Kabayan    ; (Mengaduk-aduk pasir lalu di genggam nya dan di tunjukan) "Sebanyak ini".
    Kisilah       :   "Wah, emang segitu ada berapa?"
    Kabayan    :  "Iya kamu hitung saja sendiri jumlah butir nya pasir ini sebanyak itu pula bintang di langit."
    Kisilah       ;   "Iya ya, dan sekarang coba kamu ikat tangan ku dengan air" (Masih tak habis pikir)
    Kabayan    :   "Boleh, tapi coba kamu tunjukkan caranya dahulu"
    Kisilah       :    "Lah katanya kamu pintar, kok kamu suruh aku yang menunjukkan?.
    Kabayan    :    "Otak kamu itu yang bebal, masa kamu suruh mengikat dengan air, tak masuk akal lah    
                             omongan kamu."

Dengan bersungut-sungut akhirnya Kisilah pergi karena kalah bercanda dengan Si Kabayan.

Tidak faham bahasa Jawa.
Suatu ketika pergi lah Kabayan berlibur ke tempat saudara sepupunya di Jogjakarta. Sesampai dirumah sepupunya maka dengan berbasa-basi sepupu nya mempersilahkan makan siang.
     Sepupu     : "Monggo mas, kita makan dingin.
    Kabayan    :  "Apa?, nasi hangat saja saya kurang bernafsu, apa lagi yang dingin,".
      Sepupu    :   "Ora, maksud eh kita tuh makan dulu.. gitu mas,"
   Kabayan     :   (Segera mengambil nasi dan mencuci tangan)
      Sepupu    :    (Menunjukkan sambel dan sayur mempersillahkan) "Nih Mas, sambelnya dan ini jangan.."
                           (Maksud nya jangan itu sayur)
  Kabayan      :   (mendengar kata jangan itu, di kira nya tidak boleh di ambil, lalu yang di ambil nya cuma
                           sambel nya doank untuk teman nasi. Kemudian air mata nya pun berlinang karena
                          kepedasan)
   Sepupu        :   "Kok Mas nya nangis ya,?" (Melihat Kabayan mengelap matanya)
  Kabayan       :   "Ah, tidak, cuman teringat sama keluarga di kampung" (Berdalih).

Kabayan dan tukang cukur.
Suatu hari Kabayan sudah merasa gerah dan tidak nyaman karena rambut nya yang sudah rada rada gondrong yang membuat kepala nya merasa berat. 

Lalu dia mampir ke tempat salah satu tukang cukur yang kebetulan waktu itu tukang cukur nya lagi nyantai menunggu pelanggan datang. Maka masuk lah kabayan ke barber shop tersebut sambil memberi salam, "Assalamu'alaikum tolong sikit mas,''
Seraya Kabayan duduk di kursi cukuran itu.

"Oh iya silah kan pak, bagai mana model pangkas nya pak?" Tanya tukang cukur sambil melingkar kan kain pelindung ke tubuh Kabayan.

Yang standar aja ya mas cukup di pangkas pendek saja jangan panjang panjang lah, biar keren sikit" kata Kabayan. 

Maka mulai lah tukang cukur mencercah rambut Kabayan sampai rambut nya tinggal pendek saja. Kemudian Kabayan pun berkata "tadi ku bilang potong pendek mas".

"Iya tenang aja pak" lalu tukang cukur melanjutkan memangkas dan di buat nya rambut Kabayan makin tipis.

"Hey kok makin tipis mas! kan ku suruh kamu motong nya pendek saja biar yang tinggal tidak terlalu tipis" seru Kabayan.

"Whelleehh bapak ini kok gak bilang begitu dari awal? Jadi sekarang bagaimana?" Tanya tukang cukur.

"Ya udah lah mas.. botak in aja lah sekalian, dah tanggung nih" kata Kabayan. 

Sepulang nya Kabayan habis di sorak in anak anak di jalan. "Wahhh si botak, si botak.... awas sibotak lewat.." teriak anak anak rame rame. Tetapi yang nama nya Kabayan tentu saja tidak marah dan malahan suka di sorak in begitu, karena itu lah Kabayan banyak di suka i oleh anak anak di kampung nya.

Nah begitu lah ceritanya Si Kabayan untuk sementara kita cukup kan disini, mudah-mudahan dalam waktu dekat akan di sambung dengan Dongeng Dongeng Si Kabayan lainnya.

Wassalam.
    



SILAHKAN BERBAGI:





Tag : Cerita
0 Komentar untuk "Dongeng Dongeng Si Kabayan"

Pesan Admin tentang tanggung jawab konten:
=================================
Biasakan membaca Persyaratan layanan, Kebijakan Privacy dan Disclaimer yang kami sediakan link nya di atas JUDUL blog ini bagi pengguna desktop sebelum menggunakan Konten yang ada didalam blog ini baik itu kode script/widget atau pun tips2 dan tutorial lainnya.

Tentang Komentar:
Demi perkembangan, Silah kan ditinggalkan komentar, baik itu bentuk kritik atau saran yang berhubungan dengan isi postingan.
Setiap komentar yang sesuai* akan di terbit kan segera.

Tidak dibenarkan meninggalkan link hidup didalam kolam komentar dalam bentuk apapun, karena yang demikian akan di anggap sebagai SPAM.

*) Selalu memakai bahasa yang sopan dan tidak melanggar etika.
Berkomentarlah yang berkaitan dengan tema postingan.
Tidak dibenarkan beriklan.

Back To Top