Cerita Si Bakir (bagian V) - CARO AWAK SURANG

Cerita Si Bakir (bagian V)

 Assalamu'alaikum wr wb. Kembali kita lanjutkan cerita Si Bakir yang kini sudah masuk bagian ke lima. Semoga pembaca di sini merasa terhibur dengan cerita fiktif ini. Dan tidak lupa juga penulis mohon ma'af kalau ada kesamaan nama tokoh dan tempat di dalam cerita ini, karena itu hanyalah kebetulan belaka.



"Sekarang mari kita ke rumah sakit Kir, mari kita jenguk ibu mu di rumah sakit." Kata pak Agustono, kemudian pak Agustono dan Si Bakir pun berangkat kerumah sakit. Di perjalanan pak Agustono menceritakan tentang ibu nya yang tertabrak oleh sepeda motor salah seorang karyawan proyek yang pagi itu mau berangkat bekerja. 

"Jadi ibu saya bagaimana sekarang pak? Apa kah dia parah? Dan bagaimana bapak tahu kalau itu ibu saya?" Tanya Si Bakir penuh rasa khawatir dan ragu ragu. 

"Iya bapak juga belum tahu pasti tentang ibu mu. Tadi yang memberi tahu itu karyawan proyek yang menabrak nya melalui laporan nya di kantor dan pihak kantor kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk perawatan si korban. Untung si korban msih sadar, sehingga bisa di minta data diri nya". Maja nya bapak tahu kalau itu ibu mu" kata pak Agustono.

Sesampai di rumah sakit langsung Si Bakir dan pak Agustono menuju ke tempat ibu dirawat dan tampak lah ibu nya lagi di perban bagian lengan kiri dan betis nya oleh Si Bakir dan langsung Si Bakir menunduk pada pangkuan ibunya yang waktu itu sudah mampu duduk di korsi roda. Si Bakir pun menangis memohon ma'af dengan penuh penyesalan atas ulah nya yang membuat ibu nya pergi dari rumah dan akhir nya mendapat musibah seperti ini. 

"Bu.. ma'af kan lah anak mu bu, ma'af kan aku bu yang telah membuat ibu sengsara seperti ini. Aku yang salah bu. Aku janji bu dan sekarang aku sudah tobat dan sudah bekerja di proyek pak Agustono ini bu''. Aku tidak akan sepeeti dulu lagi bu, ma'af kan aku ya bu'' kata Si Bakir sambil ter isak isak dan tertunduk di kaki bu Rumiyah.

''Ohh Alhamdulillah ya nak kalau kamu sudah insyaf dan ibu sudah mema'af kan semua nya semoga kamu sekarang jadi manusia yang baik dan berguna ya nak" kata sang ibu membelai rambut Si Bakir. 

Lanjut bu Rumiyah pun menyatakan terima kasih yang sebesar besar nya pada pak AgustonoOh iya begitu juga aku sangat berterima kasih pada mu pak Agustono atas bimbingan bapak semoga Si Bakir bisa menjalani hidup yang baik pak" kata bu Rumiyah. 

Pak Agustono pun menangguk sambil tersenyum, "Ohh tidak apa apa bu. Kalau Si Bakir biar saya yang membimbing sambil bekerja di proyek kita bu," kata pak Agustono yang terkenal kebaikan nya kemana mana di daerah itu.

Lalu pak Agustono pun bicara pada Si Bakir, "Begini Kir, untuk beberapa hari ini biarlah ibu mu di rawat di rumah sakit ini dulu dan tentang biaya perawatan dan pengobatan nya kamu tidak usah pikir kan itu, sebab semua sudah menjadi tanggungan proyek kita dengan asuransi proyek".

"Terima kasih pak lah kalau begitu pak," jawab Si Bakir.

Tidak lama kemudian Wartinah kakak Si Bakir pun datang untuk menjaga ibu Rumiyah di rumah sakit itu setelah tadi nya mendapat kabar dari proyek tempat Si Bakir bekerja.

SILAHKAN BERBAGI:





0 Komentar untuk "Cerita Si Bakir (bagian V)"

Pesan Admin tentang tanggung jawab konten:
=================================
Biasakan membaca Persyaratan layanan, Kebijakan Privacy dan Disclaimer yang kami sediakan link nya di atas JUDUL blog ini bagi pengguna desktop sebelum menggunakan Konten yang ada didalam blog ini baik itu kode script/widget atau pun tips2 dan tutorial lainnya.

Tentang Komentar:
Demi perkembangan, Silah kan ditinggalkan komentar, baik itu bentuk kritik atau saran yang berhubungan dengan isi postingan.
Setiap komentar yang sesuai* akan di terbit kan segera.

Tidak dibenarkan meninggalkan link hidup didalam kolam komentar dalam bentuk apapun, karena yang demikian akan di anggap sebagai SPAM.

*) Selalu memakai bahasa yang sopan dan tidak melanggar etika.
Berkomentarlah yang berkaitan dengan tema postingan.
Tidak dibenarkan beriklan.

Back To Top