Cerita Putri Srimaya - CARO AWAK SURANG

Cerita Putri Srimaya

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuu...
Pada kesempatan ini penulis tidak lah akan membagikan trik dan tutorial. Melainkan yang penulis ketengah kan ialah berupa cerita lama atau bisa juga dibilang dongeng dengan judul Cerita Putri Srimaya. Adapun kisah ini penulis dapat kan dari buku cerita lama yang pernah penulis baca dulu semasa penulis masih duduk dibangku Sekolah Dasar dan cerita itu sepertinya masih teringat sampai sekarang. Maka dari itu disini akan penulis coba menceritakan kembali buat pembaca blogger yang mampir ke blog ini.



Raja yang bijaksana dan permaisuri yang cantik.

Konon kabarnya di tanah Minangkabau hiduplah seorang raja di sebuah kerajaan dengan kepemimpinan yang arif, adil dan bijaksana. Tak pelak lagi karena itu beliau sangat dicintai oleh rakyat nya dan beliau juga terkenal seorang yang santun dan suka membantu dan mengutamakan rakyat kecil dan fakir miskin.

Disamping sifat nya baginda yang budiman, beliau juga memiliki paras yan tampan dan bersandingkan dengan permaisuri yang cantik dan rupawan. Sang permaisuri ini juga sangat penyantun dan suka menolong kaum yang lemah seperti layaknya baginda.

Ada pun sang permaisuri ini yang bernama Putri Srimaya. Putri Srimaya ini lahir dari keluarga yang tidaklah terlalu kaya atau hanya anak seorang petani biasa. Tetapi karena budi nya yang lembut dan hati yang mulia, sehingga baginda yang waktu tadinya masih seorang putra mahklota kerajaan jadi tertarik dan merasa kasihan melihat seorang gadis lembut harus bekerja keras membantu orang tuanya. Maka dengan segala kehormatan maka dipinang lah Putri Srimaya sehingga sekarang jadi permaisuri di kerajaan tersebut karena san pangern sudah dinobatkan jadi raja menggantikan sang ayah.

Jebak jabir berkhianat.

Sebagai seorang permaisuri, Putri Srimaya tentu punya beberapa inang pengasuh atau yang disebut juga dayang-dayang yang berjumlah empat orang. Diantara dayang-dayang yang empat orang ini ada seorang yang istimewa karena mempunyai wajah yang mirip persis dengan permaisuri raja Putri Srimaya yaitu namanya dayang-dayang tersebut ial;ah Jebak jabir. Jebak jabir ini jika di berikan pakaian yang sama denga permaisuri Putri Srimaya, maka bingung lah raja menentukan mana yang permaisurinya.

Nah dengan ini lah Jebak jabir pun timbul bisikkan syetan dalam hatinya, "Hai Jebak jabir, sampai kapan kah kau akan bekerja jadi babunya Srimaya? Kau ini punya wajah yang ayu dan tak kalah dengan sang permaisuri. Jadi sekarang kau harus cari kesempatan untuk melenyapkan Srimaya dari samping baginda. Kapan lagi kalau bukan sekarang engkau menikmati hidup senang di istana?" katanya dalam hati Jebak jabir.



Lalu pada suatu sore Jebak jabir pun mengajak sang permaisuri untuk mandi ke tepian sungai yang tidak lah jauh dari istana. Kebetulan belum beberapa hari ini sang permaisuri Putri Srimaya pernah mengungkapkan keinginannya pada Jebak jabir untuk mandi berenang di sungai.

Maka berangkat lah mereka berdua tanpa ditemani oleh dyang-dayang yang lainnya kesungai. Sesampai disungai mereka berdua Putri Srimaya dan Jebak jabir langsung mencemplung ke sungai yang airnya di bagian tepian tidak lah terlalu deras namun dibagian tengah sungai airnya cukup deras.

Lalu Jebak jabir dan Putri Srimaya pun berkejar-kejaran sambil bercanda ria dengan air yang saling di semburkan. Tiba-tiba tanpa disadari oleh Putri Srimaya mereka pun menghampiri tengah sungai yang airnya deras. Tanpa membuang-buang kesempatan maka Jebak jabir segera mendorong Putri Srimaya ke arus yang deras itu sehingga hanyut ke hilir sungai. Tentu saja Putri Srimaya kaget dan segeraminta tolong namun arus nya yang terlalu deras maka kini sang Putri sudah jauh makin ke hilir tanpa ada orang yang melihat apa lagi untuk menolong. Lama kelamaan hari pun sudah mulai gelap menjelang malam dan Putri Srimaya sudah mulai kaku dan tidak berdaya karena kehabisan tenaga. Sehingga dia pasrah dan terdampar pada sebuah lubuk yang tenang di malam itu.

Kita tinggalkan dahulu Putri Srimaya yang sudah tersandar menikmati dingin nya malam seorang diri ditengah sungai dan kita kembali ke istana. Sesampai di istana Jebak jabir pun sudah berganti pakaian dengan memakai pakaian sang Putri Srimaya dan berpura-pura menjadi Putri Srimaya. Seraya menceritakan kepada baginda bahwa dayang-dayangnya Jebak jabir telah hanyut dan tidak berhasil di tolongnya disungai. Denga tampilan yang dibawakan Jebak jabir meniru cara Putri Srimaya itu sang baginda tentu percaya saja apa kata Jebak jabir yang telah membuat celaka Putri Srimaya.

Menjadi ratu ikan emas.

Malam segera berlalu menjelang pagi dan kini sang Putri Srimaya pun mencoba bangkit untuk melihat air sungai di sekelilingnya. Maka tampak lah olehnya segerombolan ikan emas yang berenang dengan riangnya di dalam air sungai itu. Lalu Putri Srimaya pun berdo'a pada Tuhan. "Yaa Allah alangkah bahagianya jika diriku tahu apa yang dirasakan oleh ikan-ikan emas itu". Lalu dengan kuasa Nya Maka Tuhan pun merubah wujud Putri Srimaya menjadi seekor ikan emas yang cantik dan segera melompat lah dia kedalam air sungai itu.



Dengan melenggok dengan lemah gemulai dan anggun nya Putri Srimaya yang sudah berwujud seekor ikan itu pun menghampiri kumpulan ikan-ikan yang berenang dan segera memberi salam. Dengan memandang keheranan ikan-ikan lainnya pun menjawab salam dari ikan yang cantik itu. "Wahai putri yang cantik jelita, selamat datang dan dari manakah anda maka sampai disini?" tanya seekor ikan yang sudah agak tua pada Putri Srimaya.

Putri Srimaya menjawab dan berkata, "Hamba berasal dari negeri hulu sungai ini dan izinkanlah hamba untuk bergabung dan tinggal menetap disini". Dengan merasa gembira para kawanan ikan tersebut pun menerima Putri Srimaya untuk bergabung, bahkan Putri Srimaya pun di angkat menjadi ratu mereka untuk menggantikan ratu mereka dulu yang tewas terkena racun nelayan.

Begitu indah dan bahagianya Putri Srimaya menikmati hari-harinya bersama ikan-ikan lainnya di lubuk sungai itu. Hingga pada suatu hari, tengah asyiknya ratu ikan Putri Srimaya bersama dayang-dayang berenang dan beristirahat, tiba-tiba mereka terkena jala seorang nelayan yang lagi menangkap ikan disungai itu. Putri Srimaya dan beberapa ekor ikan lainnya meronta-ronta untuk berusaha melepaskan diri namun jaring pada jala nelayan tersebut terlalu kuat dan akhirnya mereka pasrah dan tidak berdaya sewaktu nelayan tersebut membawanya pulang.



Gulai ikan yang bikin gaduh.

Sampi nelayan itu melewati halaman istana, maka tampak lah ikan yang dibawa nelayan tersebut oleh baginda yang sebenarnya adalah suami Putri Srimaya sendiri. Entah mengapa baginda tertarik ingin membeli ikan yang dibawa oleh nelayan tersebut, sehingga menyuruh para pengawal istana untuk membeli ikan tersebut. Sampai didapur istana, terlihat beberapa pegawai perempuan istana sudah mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat gulai ikan seperti mengukur kelapa, menggiling cabe dan memotong ikan-ikan tersebut.

Putri Srimaya yang kini berwujud ikan emas menunggu giliran untuk dipotong. Didalam keranjang Putri Srimaya terus berusaha untuk meronta namun apa daya tak bisa mengelak dan usahanya tetap sia-sia.

Putri Srimaya yang seekor ikan emas yang cantik telah selesai dipenggal yang mana badan dan kepala sudah terpisah dan siap masuk ke kuali pesanggrahan. Setelah mengelegak kuah gulai ikan itu, terjadi lah hal yang luar biasa dan membuat para tukang masak didapur itu heran dan segera melaporkan hal itu kepada permaisuri yang kini di jabat oleh Jebak jabir.



Sampai di dapur Jebak jabir pun gelisah dan naik pitam karena marah lantaran suara aneh yang ditimbulkan oleh gulai ikan yang sedang menggelegak ditungku. "Glag glug glag glug glag glug, Jebak jabir glag glug jebak jabir istri raja, glag glug glag glug jebak jabir berkhianat, glag glug glag glug jebak jabir memang jahat glag glug glag glug...." dan begitulah seterusnya suara aneh dari dalam gulai tersebut.

Dengan geramnya Jebak jabir pun mengangkat kuali tersebut dan membuang gulai ikan aneh itu ke belakang istana. Lalu Jebak jabir kembali ke samping baginda dan segera meminta ma'af pada raja yang mana gulai ikan tadi tidak sengaja tertumpah dan dimakan oleh anjing. Karena rasa cinta dan sayang nya raja pada sang permaisuri, beliau pun tak mempermasalahkan hal tersebut.

Pohon, buah kelapa dan Mak Rubiah.

Hari berganti bulan dan bulan pun berganti tahun hingga tumbuh lah sebatang pokok kelapa pada bekes tumpahan gulai ikan oleh Jebak jabir tadi. Begitu cepat nya hingga pohon kelapa itu pun berbuah. Tetapi buah nya hanya satu saja dan tidak ada lagi buah nya yang lain. Aneh nya semua yang melihat tidak ada yang peduli dengan pohon dan buah kelapa tersebut hingga buah kelapa itu masak dan jatuh ke bumi.

Ditanah buah kelapa tersebut pun dibiarkan saja dan tidak ada satupun orang yang memungutnya hingga hanya tergolek kian kemari dan kadang sempat juga kesandung oleh orang yang lewat di disitu. Berhari hari lamanya buah kelapa itu dibiarkan kena hujan dan panas, hingga pada suatu hari buah kelapa tersebut di pungut oleh seorang nenek yang bernama mak Rubiah.

Mak Rubiah pun meminta izin pada pegawai istana untuk membwa buah kelapa tersebut kerumahnya dan pegawai istana pun mengizinkannya. Sampai dirumah mak Rubiah tidak langsung mengupas kelapa tersebut, tetapi hanya menaruhnya dibalik pintu rumahnya untuk beberapa hari.

Mak Rubiah yang bekerja sehari-hari mencari kayu bakar untuk dijual ke penduduk kampung yang memesan memang hidupnya pas-pasan dan kadang-kadang dapat uang lebih dan kadang-kadang tidak mencukupi. Dulu mak Rubiah sering diberi oleh Putri Srimaya uang karena mak Rubiah sering juga membantu mencarikan dedaunan untuk obat dan sebagainya bagi sang Putri.



Tentu saja makRubiah pergi pagi dan pulang petang dan kadang-kadang sampai magrib baru pulang dari mencari kayu bakar serta mampir dulu kepasar untuk belanja keperluan dapur dan sebagainya. Pada suatu sore terkejutlah mak Rubiah tatkala sampai dirumahnya segala keperluan makan malamnya sudah tersedia di meja makannya. Pantas saja mak Rubiah berpikir dan bertanya dalam hati, "Siapa kah gerangan yang memasak semua ini?" pikir mak Rubiah.

Kesokan harinya mak Rubiah sengaja tidak berangkat mencari kayu bakar, tetapi hanya separuh jalan saja dan kembali lagi untuk mengintip apa yang terjadi dirumahnya untuk menghilangkan rasa penasarannya. Tepat pukul satu siang kedengaran lah ada orang yang mengukur kelapa, kemudian menggiling cabe dan meniup-niup api di tungku.

Tanpa pikir panjang mak Rubiah pun memergoki dan memegang lengan seorang wanita cantik didapurnya. "Hey siapakah kau ini nak?" tanya mak Rubiah. Terus saja dengan meronta wanita cantik itu ingin lari, tetapi mak Rubiah memperkokoh pegangannya. Akhirnya wanita itu pun mengakui kalau dirinya berasal dari dalam buah kelapa yang dibawah oleh mak Rubiah tempo hari. Mak Rubiah pun kaget dan sedikit merasa ketakutan namun sang putri atau wanita tersebut menenangkan dan meminta kepada mak Rubiah untuk tinggal bersamanya dengn syarat jangan menceritakan kepada siapa saja apa yang baru saja terjadi.

Kepada orang-orang kampung Mak Rubiah menyebutkan bahwa putri cantik itu adalah cucunya yang barusan datang dari negeri seberang. Sampai beberapa bulan Putri Srimaya tinggal bersama mak Rubiah.

Mengikuti sayembara merangkai bunga.

Setelah enam bulan kemudian tersiarlah kabar dari istana bahwa baginda raja akan mengadakan sayembara merangkai atau membuat karangan bunga yang biasa diadakan setiap tahun oleh kerajaan. Maka Putri Srimaya meminta kepada mak Rubiah agar di daftarkan untuk mengikuti sayembara tersebut. Dan mak Rubiah pun memenuhi permintaan putrinya itu kemudian segera mendaftarkan kepada panitia lomba istana.

Hingga sampai lah pada hari yang dinantikan dan semua peserta lomba sudah berkumpul dengan membawa karangan bunga yang beraneka ragam dan indah. Termasuk Putri Srimaya pun sudah bergabung di balairung istana bersama peserta lainnya. Lalu sang dewan juri pun mulai mengumpulkan karangan bunga dan membawanya ke hadapan sang raja. Lalu tanpa sengaja mata baginda tertuju pada sebuah karangan bunga yang bertuliskan nama SRIMAYA. Tentu saja baginda jadi terperanjat karena jelas-jelas sang permaisuri tidak di izinkan ikut lomba.

Baginda pun tampak murung kepada sang permaisuri dan bertanya, "Dengarlah wahai sang ratu ku, engkau kah yang merangkai karangan bunga ini?". "Tidak baginda" dari dulu hamba tidak lah pandai merangkai bunga," jawab permaisuri yang tak lain adalah Jebak jabir. Tetapi kenapa ada namamu di bunga ini,? tanya baginda lagi. Melihat nama SRIMAYA itu Jebak jabir pun bagai tersambar petir karena terkejut dan hampir saja pingsan. Tubuh nya pun gemetar hebat dan wajahnya pucat pasi, "Akan kah terbongkar rahasiaku selama ini?" pikirnya dalam hati.

Dengan rasa penasaran dan tidak habis pikir baginda pun meminta agar pemilik bunga dengan nama Srimaya mengahadap ke baginda. Lalu Putri Srimaya pun bangkit dan berdiri kemudian menghadap kepada baginda. Dengan penuh rasa penasaran baginda pun menatap wajah Putri Srimaya yang tak hilang kecantikannya.

"Kenapa dengan bungaku? dan mengapa baginda menatap ku seperti itu?" tanya Putri Srimaya. Lalu baginda pun balik bertanya, "Kamu kah yang bernama Srimaya?". "Iya aku lah Putri Srimaya yang sebenarnya dan yang disamping bagida ini adalah Jebak jabir sang inang pengasuh yang telah berkhianat dan mencelkai ku dengan menghanyutkan aku di sungai dulu" kata Putri Srimaya denga suara lantang. Semua Hadirin terdiam, Jebak jabir pun jatuh pingsan seketika itu.

Berkumpul kembali.

Dengan perasaan haru dan mata yang berkaca-kaca bagida pun merangkul dan menciumi kening Putri Srimaya yang telah lama hilang dari sampingnya. Mereka pun salin bertangisan karena bahagia dan berkumpul kembali. Jebak jabir sudah digotong ketempat perawatan menunggu siuman. Setelah sadar dari pingsan Jebak jabir pun menjerit minta ampun pada pengawal istana. Namun hukuman akan tetap ia jalani karena telah bersalah kepada raja dan permaisuri.

Sejak sa'at itu Putri Srimaya kembali tinggal di istana mendampingi suaminya. Mak Rubiah pun diangkat menjadi penasehat permaisuri raja yaitu Putri Srimaya yang tentu saja tinggal di istana.

Sampai disini lah ceritanya Putri Srimaya semoga pembaca disini bisa terhibur dan dapat mengambil hikmah dari cerita singkat ini. Terima kasih atas perhatian dan mohon ma'af atas segala kekurangan.

Wassalam.


SILAHKAN BERBAGI:





0 Komentar untuk "Cerita Putri Srimaya"

Pesan Admin tentang tanggung jawab konten:
=================================
Biasakan membaca Persyaratan layanan, Kebijakan Privacy dan Disclaimer yang kami sediakan link nya di atas JUDUL blog ini bagi pengguna desktop sebelum menggunakan Konten yang ada didalam blog ini baik itu kode script/widget atau pun tips2 dan tutorial lainnya.

Tentang Komentar:
Demi perkembangan, Silah kan ditinggalkan komentar, baik itu bentuk kritik atau saran yang berhubungan dengan isi postingan.
Setiap komentar yang sesuai* akan di terbit kan segera.

Tidak dibenarkan meninggalkan link hidup didalam kolam komentar dalam bentuk apapun, karena yang demikian akan di anggap sebagai SPAM.

*) Selalu memakai bahasa yang sopan dan tidak melanggar etika.
Berkomentarlah yang berkaitan dengan tema postingan.
Tidak dibenarkan beriklan.

Back To Top